MUTIARA INDONESIA.COM – Rengat – Riau – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Riau menggelar acara sosialisasi pembentukan Desa BERSINAR 2024 di Bukit Lingkar Batang Cenaku pada Selasa.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Indragiri Hulu Bambang Indramawan melalui Elpi Pistori mengatakan, acara tersebut diikuti 30 peserta.
“Peserta berasal dari wilayah Batang Cenaku dan dengan narasumber dari instansi terkait,” katanya di Rengat.
Sebagai narasumber acara adalah dari PMD Muhammad Iqbal dan Bakesbangpol Inhu Rizalmi.
Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama, dan Organisasi Kemasyarakatan Badan Kesbangpol Inhu Elpi Pistori juga menyebutkan, sosialisasi pembentukan desa BERSINAR tersebut sebagai program prioritas.
Pelaksanaannya, menidaklanjuti hasil verifikasi calon Desa Bersih Narkoba (BERSINAR) Desa Bukit Lingkar.
“Dalam acara, ada komitmen bersama dalam merealisasikan program Desa BERSINAR 2024,” ujarnya.
Sedangkan, peserta 30 orang itu terdiri dari Camat, Babinkantibmas, Babinsa, Kepala Desa, Sekretaris Desa. Kaur Perencanaan, Kaur Pemerintahan, Kaur Keuangan, Unsur BPD tiga orang, Unsur LPM tiga orang.
Unsur PKK Desa tiga orang, pemuda empat orang, Tokoh Masyarakat tiga orang, Tokoh Agama tiga orang dan Unsur Tokoh Wanita tiga orang.
Elpi Pistori menjelaskan, Desa BERSINAR adalah salah satu upaya dalam mencegah dan memutuskan mata rantai peredaran dan pengaruh narkotika.
Sebagaimana diharapkan oleh Bupati Indragiri Hulu, Rezita Meylani Yopi bahwa Inhu harus bebas dari narkotika.
Melalui pembentukan Desa BERSINAR, semua elemen masyarakat berperan aktif dalam meminimalisasi bahaya narkotika masuk ke masyarakat.
Karena, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan, peredaran narkotika sudah sangat meresahkan dan perlu dicegah dan diberantas.
Pencegahan itu, harus optimal hingga ke desa – desa dan mengajak semua pihak untuk berjuang melawan.
Desa Bukit Lingkar sebagai salah satu lokus pembentukan Desa BERSINAR 2024, dapat menjadi contoh realisasi program pemerintah memberantas narkotika. ***