Bencana Banjir di Kelurahan Banuaran Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang

Mutiara-Indonesia.com – Bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam maupun faktor manusia  sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. 

Bencana banjir ini pada bulan puasa terjadi pada 07 maret 2024, pada malam harinya ketika masih terjadi banjir pihak PLN mematikan lampu listrik supaya tidak terjadi arus pendek listrik yang menyebabkan kebakaran.

Banjir di Kelurahan Banuaran RT 03/RW 02 terjadi sekira pukul 16:00 WIB yang mana hujan turun dari pagi sampai malam hari sehingga waktu salat asar terjadilah banjir dengan ketinggian air mencapai 2 hingga 3  meter yang menyebab banyak rumah warga yang tenggelam dan hanyut, untuknya tidak ada korban jiwa.

Dalam evakuasi penyelamatan korban banjir, pihak tentara dan masyarakat membantu orang-orang yang terjebak di rumahnya dan terkepung sehingga air sudah tinggi sampai setinggi bahu orang dewasa.

Salah seorang yang selamat bernama Bapak Pono yang rumahnya di belakang masjid Al-Muhajirin mengatakan bahwa sebelum air itu naik, ia ingin menyelamatkan barang-barangnya akan tetapi air sangat cepat naik sehingga ia terjebak di dalam rumah.

“Alhamdulillah atas bantuan tentara dan masyarakat saya bisa dia selamatkan,” kata Pono.

Berdasarkan pengakuan masyarakat di sekitar, banjir sebelumnya belum setinggi ini. Biasanya banjir ini hanya setinggi pinggul orang dewasa atau kira-kira satu meter. Tetapi yang terjadi pada 07 Maret 2024, air sampai ke atap warga sehingga menyebabkan banyak warga kehilangan rumahnya dan tentunya barang-barang juga serta dokumen yang perlu. Contohnya kartu keluarga, ijazah sekolah, surat ataupun jenis-jenis surat perlu lainnya.

Camat yang juga datang untuk melihat kondisi masyarakat mengatakan akan mempermudah dalam pengurusan dokumen yang hanyut tanpa ada registrasi atau pembayaran kepada orang-orang yang terkena musibah banjir. Di sinilah kesadaran hukum pemerintah untuk mengayomi dan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat Kelurahan Banuaran yang terkena banjir.

Sebanyak 40 unit rumah hanyut pada peristiwa tersebut menyebabkan masyarakat sementara dipindah ke pengungsian di SD 32 Banuaran. Terdata sebanyak 80 Kartu Keluarga dengan 300 jiwa yang terdiri dari lansia, paru baya, remaja, anak-anak hingga balita.

Orang-orang yang dipindahkan ke SD 32 Banuaran ini ada yang mengungsi 1 minggu bahkan ada mengungsi 2 minggu menunggu rumahnya diperbaiki ataupun di bersihkan.

Banjir yang terjadi di bulan puasa ini menyebabkan orang-orang hanya bisa sahur di pengungsian dengan makan seadanya dari bantuan pihak-pihak tertentu atau lembaga yang memberikan bantuan.

Kesadaran Hukum atas Pemerintah atau Masyarakat dalam Membantu Masyarakat yang Terkena Banjir di Kelurahan Banuaran Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang

Pada esok harinya datanglah bantuan dari PT Semen Padang berupa air mineral 600 ML sebanyak 20 dus, selimut 72 pcs, beras 10 karung ,mi instan 80 dus, telur 180 butir, sarden 4 dus, minyak kayu putih 550 botol dan diapers anak 20 pcs.

Bantuan diserahkan kepada RW 02 disaksikan oleh Lurah Banuaran, Devrison dan Anis Baswedan yang juga datang ke Kelurahan Banuaran untuk menyalurkan bantuan kemanusian.

Anis Baswedan datang pada 16 Maret 2024 didampingi  Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem. Ia menyerah bantuan 200 paket sembako ia uang sebesar Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) untuk dibagikan kepada masyarakat.

Setiap rumah mendapatkan Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah untuk biaya pendaftaran anak-anak masuk Pesantren Ramadan. Dan sebesar sebesar Rp.3.000.000 (tiga juta rupiah) diberikan ke mesjid.

Ada juga sumbangan kepada pengurus masjid Al-Muhajirin sebesar Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) dari Persatuan Minangkabau Jakarta dan sekitarnya.

Pendukung dan Hambatan atas Bantuan Sosial

Proses penyaluran bantuan korban banjir di Kelurahan Banuaran Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang didukung oleh beberapa factor yaitu adanya bantuan dari berbagai pihak seperti sejumlah perbankan yang beroperasi Kota Padang ikut turun tangan membantu korban banjir.

Pihak yang memberikan bantuan seperti BRI, BNI atau dari anggota legislatif, tokoh masyarakat, BUMN/BUMD, pihak swasta ataupun pemerintah. Semoga dengan bantuan ini bisa membantu meringankan kesulitan korban banjir di Kelurahan Banuaran Kota Padang.

Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sangat penting untuk menunjang  setiap kegiatan. Ini sangat diperlukan untuk mempermudah proses kerja, meningkatkan produktivitas, mempercepat proses pekerjaan sehingga meningkatkan kualitas hasil kerja. Tak terlepas pada penyaluran bantuan, sarana dan prasarana yang memadai makan akan makin mempermudah proses bantuan korban banjir di Kelurahan Banuaran Kecamatan Lubuk Begalung seperti mobil, tenda pengungsian atau obat-obatan.

Upaya dalam Mengatasi Hambatan dalam Proses Penyaluran Bantuan Sosial

Ketika proses penyaluran bantuan kepada korban banjir di Kelurahan Banuaran Kecamatan Lubuk Begalung, ada beberapa upaya dalam mengatasi hambatan yaitu:

Melakukan assessment atau survei langsung

Data yang dilaporkan oleh kelurahan/desa setempat untuk memastikan bahwa bantuan yang akan diberikan memang benar untuk warga yang terdampak banjir. Hal ini sebagai tindak lanjut dari evaluasi manajemen bencana sebelumnya, yang mana ditemukan data yang tidak valid dari kelurahan/desa yang tentu saja sangat merugikan masyarakat khususnya yang terdampak bencana.

Koordinasi dengan pihak terkait

Guna mengatasi permasalahan kekurangan personil atau sumber daya manusia. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lubuk Begalung melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait termasuk dengan lembaga kemasyarakatan.

Oleh: Wahyudin Hasibuan (Mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Universitas Islam Negeri Iman Bonjol Padang)

"Selamat Datang di MUTIARA INDONESIA , Berita akurat fakta dan terdepan"

Scroll to Top