Riau – Mutuara-Indobesia.com – Sosok ulama yang sangat sederhana, santun dan lebih banyak diam. Berada di kampung jauh dari keramaian dan kebisingan kota.
Buya Syeikh Sakaria murid dari Syeikh Muhammad Ali adalah Syeikh Mursid dan penerus Tarekot Naqsabandi di Kampung Baru Simpang Pasaman, Sumatra Barat.
Buya Syeikh Sakaria terkenal dengan keilmuannya, bahkan doa doanya sangat mustajab.
Lebih menariknya, Buya Syeikh Sakaria tidak terlihat seperti seorang Wali, penampilannya biasa saja, bicaranya sederhana.
Namun, ketawadhukannya, Istiqomah dalam memegang amanah Syeikh Mursid sangat dijunjung tinggi.
Benar kata pepatah ” Seperti Padi, Semakin Berisi Semakin Tunduk” rendah hati mungkin pas dan cocok julukan Buya Syeikh Sakaria.
Pernah suatu ketika, ada yang meminta tolong agar didoakan untuk tujuan tertentu, hanya beberapa detik dia berdoa kepada Allah SWT, lalu 9rnagvtersebit pamit pulang, tidak berapa lama, ternyata tujuan dan maksud orang tersebut langsung di ijabahkan oleh Allah SWT.
Doa Buya Syeikh Sakaria sangat mustajab, kilat …
Semasa hidupnya, sejumlah amalan diwariskan kepada murid – muridnya, amalan singkat, tapi mustajab.
Salah satu di ijazahkan nya adalah : “BU DU HI LA ILLAHA ILLALLAH “