Kuantan Singingi, Mutiara-Indonesia.com – Untuk mencegah marak dan meluasnya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) serta meminimalisir dampak yang ditimbulkan, Polres Kuantan Singingi melalui Polsek Singingi Hilir melakukan sosialisasi dan imbauan larangan PETI di Aula Desa Tanjung Pauh, Rabu (26/7).
Hadir dalak sosialisasi Kades Tanjung Pauh yang diwakili perangkat desa marjohan, tokoh masyarakat Tanjung Pauh, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Tanjung Pauh dan masyarakat Desa Tanjung Pauh.
Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito, S.I.K, M.H., melalui Kapolsek Singingi Hilir AKP Agus Susanto, S.H., M.H. mengatakan kegiatan sosialisasi dan himbauan larangan kegiatan PETI ini dilaksanakan dengan sasaran para pekerja Pertambangan Emas Tanpa Ijin di wilayah Desa Tanjung Pauh, Kecamatan Singingi Hilir.
“Kami memberikan imbauan kepada pekerja atau pelaku penambang tanpa ijin agar aktifitas PETI tersebut dihentikan dan tidak boleh melakukan kegiatan PETI karena dampak yang diakibatkan dapat merusak ekosistem dan lingkungan yang berakibat meluasnya sungai dan pendangkalan dasar sungai yang akan berakibat banjir,” kata Agus.
Hasil dari sosialisasi tersebut, lanjut Kapolsek, masyarakat Desa Tanjung Pauh sepakat untuk tidak melaksanakan aktifitas PETI lagi di Pulau Pramuka.
“Dari hasil pertemuan ini sudah dicapai kesepakatan bahwa warga Desa Tanjung Pauh sepakat menghentikan kegiatan PETI di Pulau Pramuka, karena akibat PETI itu sangat berdampak kepada Lingkungan,” ujar Agus.
Kapolsek Agus Susanto menyampaikan bahwa hasil pengecekan sewaktu razia PETI beberapa hari lalu, terdapat kurang lebih 30 rakit PETI yang berada di Pulau Pramuka. Sekarang ini sudah diangkut dan dipindahkan oleh masyarakat Tanjung Pauh dan hanya tinggal 5 buah rakit PETI. Hal itu dikarenakan terkendala sungai kering. “Akan tetapi mesin dan keongnya sudah diangkat dan dipindahkan oleh pemiliknya,” tutup Kapolsek.