MI, Kuansing – Pacu Jalur di Kecamatan Hulu Kuantan pada 2024 selain meriah juga banjir dengan bonus menarik. Tujuannya untuk memberikan memotivasi para peserta dalam berlaga dan apresiasi.
Bupati Kuansing Suhardiman Amby memberikan bonus bagi sang jawara beberapa ekor hewan seperti sapi, kerbau dan kambing setelah perhelatan selesai.
“Untuk juara pertama akan diberi bonus 1 ekor kerbau, peringkat kedua satu ekor sapi dan ketiga dua ekor kambing,” kata Bupati Suhardiman di Teluk Kuantan.
Kata Bupati, tambahan hadiah itu adalah dari pribadinya, namun perlombaan harus sportif dan menghibur.
Pacu jalur bukan saja hiburan pergelaran seni budaya rakyat, tetapi mengundang wisatawan untuk datang ke Kuansing.
Jadi, seni pelestarian budaya harus berjalan lancar dan berkelanjutan dan dari tahun ke tahun harus semakin sukses.
Bupati mengakui bahwa selain peserta yang sudah jauh meningkat, Kecamatan Hulu Kuantan juga mampu menampilkan yang terbaik.
Termasuk sudah menampilkan. group seni musik tradisional yang telah memukau ribuan penonton.
“Semangat berprestasi harus optimal, namun memeriahkan, mensukseskan pacu jauh lebih penting,” ujarnya.
Dibawah Dewan Kesenian Kecamatan (DKC) Hulu Kuantan, group seni musik kemarin menampilkan kolaborasi musik tradisional yang dimainkan oleh para sepuh pemusik.
Menarik perhatian Suhardiman Amby, bahkan ada yang sudah berumur 72 tahun.“Mana tadi yang tukang peniup seruling,” panggil bupati saat berada diatas pentas.
Terlihat, kakek yang sudah berumur 72 tahun menghampiri bupati dengan bangga. Ternyata, peniup seruling adalah warga Hulu Kuantan yang memiliki multitalenta.
Dirinya, selain bisa bermain gendang, kakek tua itu juga piawai bermain seruling.
Dalam kesempatan itu, Bupati memberi bonus kepada peniup seruling sebesar Rp1 juta rupiah. Selain memberi hadiah, bupati juga berpesan kepada kakek tua itu agar bersedia mengantarkan kepandaian nya kepada generasi muda.
Suhardiman Amby meminta Camat Hulu Kuantan untuk membina dan memberikan perhatian kepada peniup seruling.
Bahkan, jika perlu digelar pentas seni di Desa Sungai Pinang ini secara permanen.
Tujuannya, agar pengunjung yang datang tidak hanya monoton melihat pacu jalur semata. Tetapi juga bisa menonton tradisi tradisi yang lain, termasuk seni musik ini.