Mutiara-indobeaia.com – Rengat – Riau – Hari Temu Tani (Farmer Field Day) 2023 yang diselenggarakan di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau menandai langkah penting dalam mendorong usaha kelapa sawit swadaya yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Wiranatha Krisna, Direktur Eksekutif WEI, menyampaikan rasa senangnya bisa bertemu lagi dengan para petani sawit swadaya di Hari Temu Tani (HTT) di Seberida pada Selasa pagi.
“Petani sawit swadaya adalah pekerjaan yang sangat berkontribusi terhadap Indonesia, kontribusi sebesar 40 persen,” katanya.
Tentunya, dalam acara yang diselenggarakan melalui kerjasama antara Widya Erti Indonesia (WEI) dan Unilever ini, berkumpul para petani dari sejumlah kecamatan di Inhu.
Yakni, Kecamatan Batang Gansal, Seberida, Rengat Barat, Batang Cenaku, Rakit Kulim, dan Lirik, serta aparat pemerintah terkait seperti Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, ATR/BPN, Camat, dan Kepala Desa.
Semua pemangku kepentingan berkomitmen dalam memperjuangkan legalitas lahan sebagai poin penting dalam penerapan standar keberlanjutan melalui skema sertifikasi RSPO dan ISPO.
“Sejak 2017, WEI telah berupaya mendorong praktik sawit berkelanjutan di Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir,” ujarnya.
Hari Temu Tani 2023 yang secara spesifik mengangkat tema “Kepastian Legalitas Lahan Menuju Usaha Sawit Berkelanjutan”, menjadi ajang penting bagi para petani sawit swadaya.
Tentunya, untuk berbagi pengalaman, belajar dari satu sama lain, dan mendiskusikan inovasi serta tantangan dalam praktik pertanian.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program Sekolah Lapang Kelapa Sawit (SLKS) yang telah dilakukan oleh WEI bersama Unilever.
Dan, melalui SLKS, petani mendapatkan akses pengetahuan dan keterampilan tentang praktik pertanian sawit terbaik, yang kemudian diterapkan di kebun masing – masing.
Hari Temu Tani menjadi momen untuk mengevaluasi dan meningkatkan lebih lanjut praktek yang telah dipelajari, sekaligus membangun jejaring yang lebih luas antara petani, pemerintah, dan para stakeholder.
Katanya, para petani harus bangga dan sadar bahwa yang dikerjakan sangat berharga dan harus berkomitmen untuk melaksanakan praktik pertanian yang baik.
Dalam acara ini pula, Kepala Bidang Perkebunan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Indragiri Hulu, Faisal Ilahi, menyampaikan dukungannya terhadap upaya petani sawit swadaya.
“Karena, program pembinaan petani sawit berkelanjutan sangat bermanfaat untuk mendukung program pemerintah dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan atau ISPO,” sebutnya.
Terlihat, bahwa di Karya Serumpun, programnya terus berinovasi, tidak hanya dalam peningkatan TBS, tetapi juga program peningkatan ekonomi masyarakat.
Faisal menekankan, pihak pemerintahan siap untuk bermitra dengan para petani dan juga WEI kedepannya.
“Kami berharap WEI terus berkembang agar seluruh lapisan petani sawit di Indragiri Hulu mendapat manfaat dari program ini,” harapnya.
Pemkab Inhu siap bermitra dan mendukung program ini hingga menyeluruh melampaui 14 kecamatan di Indragiri Hulu.
Sedangkan, Project Coordinator dari WEI, Sutoyo menggambarkan pencapaian dan tantangan program.
“Hari ini merupakan kesempatan untuk merenungkan kemajuan yang telah kita capai dan tantangan yang masih kita hadapi,” sebutnya.
WEI telah melihat peningkatan dalam praktik pertanian, tetapi masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pertanian sawit berkelanjutan.
Sebagai bagian penting dari Hari Temu Tani, para petani sawit swadaya berkesempatan untuk berbagi pengalaman mereka tentang manfaat yang telah diperoleh. Serta, tantangan yang dihadapi selama mengikuti program Sekolah Lapang Kelapa Sawit dari Widya Erti Indonesia.
Sesi ini melibatkan diskusi interaktif dan sesi tanya jawab antara petani dan perwakilan pemerintah, mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi di lapangan. Terutama, terkait dengan legalitas lahan dan penerapan praktek pertanian yang berkelanjutan.
Kegiatan Hari Temu Tani di Indragiri Hulu ini diharapkan menjadi titik temu untuk memperkuat kolaborasi petani, pemerintah, dan semua stakeholder terkait.
WEI berharap, melalui dialog dan kolaborasi yang terbangun, akan muncul solusi inovatif untuk mengatasi tantangan yang ada.
Inisiatif ini bukan hanya menjawab tantangan saat ini, tetapi juga mengarahkan kepada menuju masa depan industri sawit yang lebih adil, seimbang, dan berkelanjutan serta membawa manfaat nyata bagi ekonomi lokal dan lingkungan. ***